Kel 12:1-51
Dan tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang
Israel keluar dari tanah Mesir menurut pasukan mereka (ayat 51)
Paskah adalah
kemenangan dan pembaharuan diri. Tanpa Paskah, iman kristiani tak berarti. Paskah dari kata aslinya ’pessakh’ artinya adalah meloncat. Defenisi‘meloncat’ berarti
sebuah tindakan yang dilakukan dengan sadar dengan sekuat tenaga demi bebas
dari sesuatu atau demi dapat melewati sesuatu, atau untuk dapat masuk kepada
sebuah tujuan yang lebih baik. Dan hal itu hanya dapat dialami melalui sebuah tindakan dengan
tenaga yang ekstra kuat serta komitmen total.
Kehadiran,
kematian dan kebangkitan Yesus Kristus itu dilakukan dengan perencanaan yang hebat dan tindakan yang dahsyat. Didalam Paskah, Tuhan yang berinsiatif bukan manusia. Tuhan bertindak kreatif serta konkrit. Di Jumat Agung, Yesus Kristus menunjukkan metode
penyelamatan ilahi melalui perwujudan cinta kasih yang sesungguhnya, di dalam
Paskah, Dia menujukkan kemenangan besar karena cinta kasih tersebut. Oleh
kebangkitan Kristus setiap orang Kristen mendapatkan pengharapan baru.
Artinya, kebangkitan itu membuat hidup orang Kristen menjadi tercipta cerah.
Segala sesuatu yang tidak mungkin menurut pikiran manusia, menjadi mungkin
karena Allah (Fil 3:10). Di tengah situasi yang tidak pasti, Tuhan Yesus
Kristus memberikan kepastian, Haleluyah. Itulah sebanya Rasul Paulus berkata
: “......tanpa kebangkitan Kristus, sia-sialah kepercayaan
kamu. Kebangkitan itu adalah pusat
iman sekaligus pusat hidup orang Kristen, Tak ada yang lain. Sebab itu bagaimanapun beratnya beban dan masalah yang kita hadapi, seyogyanya kita harus bersikap tetap tenang. Dengan tenang diharapkan kita bisa berpikir cerdas dan selalu ingat Tuhan dan kuasa-Nya yg hebat. Karena Paskah itu merupakan bukti bahwa Tuhan dan kuasa-Nya adalah jawaban untuk segala bentuk masalah manusia.
Melalui renungan
ini kita akan melihat makna kebangkitan itu dan kaitannya utk hidup orang
percaya, yaitu:
Kebangkitan itu membawa kita kepada kemenangan atas dosa dan maut. Kebangkitan
Kristus itu menyakinkan kita tentang realitas pengampunan dosa (1 Kor 15:17).
Karena iman, Allah berkenan membenarkan kita. Kita menjadi umat yang berjubah hidup
baru, yaitu hidup berdasarkan firman Tuhan Yesus Kristus (Kolose 2:13)
Kebangkitan Kristus itu
adalah jawaban dari segala ketidakmungkinan. Bangkit dari antara
kematian adalah sebuah ketidakmungkinan. Namun oleh Kristus hal itu merupakan
bagian kita. Dan Kristus satu-satunya yang sanggup membuka pintu kebangkitan
tersebut. ( 1 Kor 15:20-22; 2 Kor 4:14). Dengan kebangkitan Kristus semua
masalah kita memiliki jalan keluar. Yg kita butuhkan adalah komitmen,
totalitas, iman , pengharapan, serta ketekunan menantikan Tuhan turun tangan.
Itulah Paskah ‘pessakh’ yg sebenarnya. Gelap menjadi cerah, lemah jadi kuat,
putus asa jadi penuh harapan.
Kebangkitan itu membawa kita kpd persekutuan yg indah di dalam
Kristus.
Melalui kebangkitan Kristus itu
kita dipanggil untuk bersekutu dengan cara yang baru sekaligus didalam
situasi yang baru (Roma 6:4). Kita diajak untuk membuang segala perbuatan yang
gelap kemudian hidup sebagai “anak-anak terang” (Roma
13:12). Artinya, segala hal yg berpotensi merusak persekutuan kita dgn
sesama harus dideteksi sedini mungkin dan setiap subyektifitas diri yang
cenderung keliru perlu kita singkirkan. Di dalam Paskah sejarah, ada dua
tantangan berat bagi perempuan yang pergi kekubur untuk meminyaki tubuh Yesus,
yaitu serdadu dan batu penutup kubur (Matius 28:4; Markus 16:1-3). Serdadu dan
batu berbicara tentang status sosial dan karakter orang. Kedua hal inilah yang
seringkali menghambat persekutuan kita dengan Tuhan dan dengan sesama. Ada
banyak orang yg sadar hal itu dan berusaha untuk berubah tetapi mereka tidak
berdaya. Sebabnya, karena mereka hanya berkomitmen tetapi tak ada kuasa Roh kudus. Untuk
sebuah Perubahan kita membutuhkan totalitas, kuasa Roh kudus sekaligus
Doa dan persekutuan dengan sesama jemaat Tuhan.
Melalui
Perayaan Paskah ini kita mendapat pemahaman bahwa di dalam Tuhan Yesus Kristus
selalu ada harapan. Sebab itu kita harus tetap bertekun sambil berjuang keras.
Sebab harapan dan kerja keras merupakan kesatuan untuk meraih keinginan luhur. Artinya,
jika ada musim menabur pasti tiba musim menuai.
Menabur itu adalah kerjakeras, merawat adalah ketekunan dan menuai adalah keberhasilan,
haleluya.
Paskah
sejarah, membuat kita bebas dari ketidakberdayaan karena dan dosa, Paskah
kekinian membuat yang mustahil menjadi mungkin. Yang hilang harapan menjadi
pemenang. Yang tersisih mendapat kasih dalam persekutuan. Yang marjinal menjadi
sejahtera. Paskah sejarah membuat Sorga menjadi pasti dan mengubah derita jadi tari
tarian. Paskah kekinian mebuat keberhasilan dan kebahagiaan menjadi pasti pula,
Haleluya. Selamat Paskah, Tuhan Yesus Kristus Memberkati. Amin
(Pdt. HR Hutapea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar