Yohanes 13:21-30
Setelah Yesus berkata demikian
Ia sangat terharu, lalu bersaksi: ”Aku berkata kepadamu, sesunggguhnya seorang
diantara kamu akan menyerahkan Aku.” (Ay 21)
Unik, Itulah intisari seorang pribadi. Ada yg berkulit hitam ada juga yg berkulit putih. Bahkan yang berkulit coklatpun ada. Bentuk tubuhnyapun beragam. Ada yang kurus ada pula yang gemuk. Ada terlahir cantik, ayu, tampan dan rupawan. Bentuk tubuhnya ideal dan enak dipandang. Tetapi sayang, banyak yg berhati sembilu kontras dengan wajahnya yg cantik ayu; perkataannya bagai pedang tajam menghujam menyakitkan dan cenderung asosial. Sebaliknya tak sedikit orang terlahir dengan tampang pas-pasan. wajah seram, kulit kasar. Walau demikian hatinya luhur berbudi, penuh kasih sayang. Kata-katanya lembut dan sopan serta perduli kepada teman. Itulah ke unikan manusia dengan karakternya yang beragam yang kita temukan dalam kehidupan dan dipersekutuan. Bagaimanapun tampilan anda, wajah mu ayu atau pas-pasan, ketahuilah itu adalah anugerah Tuhan, bersyukurlah. Biarlah perbuatanmu selaras dengan wajahmu yang ayu. Jika wajah sudah pas-pasan waspadalah supaya tingkahlakumu tidak bringasan, itu namanya keterlaluan.
Dunia ini aneh, sebab itu jangan kita ikut-ikutan bersikap aneh. Jangan mudah bersimpati terhadap orang hanya karena berpenampilan menarik meyakinkan serta bertutur kata menawan. Jangan pula mudah berkata "tidak" kepada orang yang bertampang garang kulit kasar seakan tak mandi tahunan. Waspada boleh, apriori jangan. Sebab tidak terhitung orang yg kecewa menangis dalam penyesalan karena tertipu wajah yang rupawan dan tersanjung dengan kata tipu yang menawan . Sebab itu jika diantara saudara ada yang bersikap demikian, haruslah segera bertobat. Jangan tunda sampai hari esok.
Dalam firman Tuhan diatas dituliskan tentang penghianatan Yudas kepada Yesus. Yudas itu sangat dekat dengan
Yesus dan menjadi bendahara pelayanan. Banyak orang bertanya, Apakah Yesus ristus tidak mengetahui niat Yudas tersebut? Jawabanya ialah, Yesus mengetahui!!
Karena itulah Yesus menegor sekaligus mengingatkan Yudas, dan memberi kesempatan kepada Yudas untuk bersekutu degan
benar dan tulus. Namun Yudas enggan dan pergi mematangkan enghianatan. Yesus
Kristus memperingatkan Yudas, bahwa upah untuk penghianat ialah dimangsa penguasa kegelapan.
Yesus sayang sama Yudas karena dia adalah salah satu sahabat dekat-Nya, Namun persahabatan dan kepercayaan tersebut berubah
menjadi penghianatan yg fenomenal dan menjadi peringatan untuk semua orang
disegala tempat dan disepanjang zaman. Jangan jadi Penghianat. Karena akan mati seperti Yudas mati tragis, gala dan menjadi pecundang.
Banyak
orang bertanya, alasan apakah
yang menjadi dasar Yudas menghianati Guru dan sahabat karibnya, Yesus Kristus..?
Secara ringkas orang kristen awam berkata: “Yudas kurang percaya sehingga
ditawan setan”. Para psikolog berkata: “ latar belakang keluarga dan lingkungan
masa kecil Yudas kurang baik”. Para politisi Kristen berkata: “orang
Yahudi menyadari Yesus datang bukan untuk membebaskan mereka secara politik”. Apapun latar belakang penghianatan tersebut, si penghianat akan dicemohkan orang lain. Apalagi menghianati Tuhan Yesus Kristus. Dia akan dolak didunia dan diakherat.
Melalui renungan hari ini, kita belajar bahwa penghianatan Yudas sangat erat
kaitannya dengan kualitas totalitasnya terhadap persekutuan. Dasar
persekutuannya didasari motivasi yang menyimpang. sikap pura-puranya teruji oleh waktu. Oleh sebab itu utk menjadi pribadi yang siap
membangun persekutuan paling tidak perlu memiliki tiga kualitas, yaitu:
Pertama, Setiap orang yang rindu menjadi anggota persekutuan sejati haruslah seorang yang senantiasa mengusahakan
kebaikan bagi anggota persekutuannya. Tandanya ialah selalu memberikan
kesempatan kepada orang lain memperbaiki kesalahan sebagaimana Tuhan Yesus
lakukan. Hal itu sangat perlu karena memberikan kesempatan orang yang menyimpang berubah, merupakan ciri khas
persekutuan kristiani (Ams 17:17).
Kedua, setiap orang Kristen perlu menguji motiv hatinya saat menghampiri
persekutuan. Hal itu sangat penting supaya jangan ada seorangpun yang kecewa
dan terjerumus menjadi seorang penghianat. Hadir dan aktif dipersekutuan merupakan berkat yang luar biasa, namun tangtanganyapun tidak kalah luar biasa!!!
Ketiga, setiap orang perlu mendeteksi
segala sesuatu yg berpotensi merusak persekutuan. Perasaan benar
sendiri dan cenderung menyalahkan orang lain harus diwaspadai. Sepenanggungan merupakan motivasi luhur yang dituntut. Dan mendahulukan yang lebih utama adalah norma yg harus diperhatikan. Artinya, membangun persekutuan dengan hati yg tulus merupakan saluran berkat yg
tidak terbantahkan. Hal itu berarti, setiap bentuk kerjasama, haruslah
tulus. Setiap bantuan yg kita berikan juga harus tulus, tidak membanggakan diri. Tulus berarti
tiada cela. Itulah jalan berkat utk setiap orang yang setia terhadap persekutuan dan persahabatan.
Mengenal
orang dengan mendalam bukanlah pekerjaan mudah. Namun hal itu bukanlah alasan
utk segera menutup pintu kepada orang yg berwajah berantakan. Sebaliknya tampilan yang meyakinkan dengan jubah rohani serta perkataan yang lembut penuh rayu bukan ukuran utk
segera percaya kepada orang lain. Itulah sebabnya betapa penting kita hidup
dipimpin oleh Roh kudus sumber hikmat yang sejati itu. Dengan demikian kita masuk dalam rencana-Nya kekal dan disisi lain kita tetap setia membangun persekutuan kita masing-masing. Mari kita berpikir cerdas menilai orang dan bertindak pas menentukan pilihan, Amin. (Doaku menyertai setiap saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar