Ratapan 1:1-22
Ya, TUHAN, lihatlah,
betapa besar ketakutanku, betapa gelisah jiwaku; hatiku terbolak-balik di dalam
dadaku, karena sudah melampaui batas aku memberontak; di luar keturunanku
dibinasakan oleh pedang, di dalam rumah oleh penyakit sampar (ayat 20)
Ya, TUHAN, lihatlah,
betapa besar ketakutanku, betapa gelisah jiwaku; hatiku terbolak-balik di dalam
dadaku, karena sudah melampaui batas aku memberontak; di luar keturunanku
dibinasakan oleh pedang, di dalam rumah oleh penyakit sampar (ayat 20)
Yeremia adalah seorang
nabi yg beruntung. Walau pelayanannya penuh tantangan tetapi Tuhan memberi
Yeremia kesempatan menyaksikan pernyataan kedaulatan Allah. Yeremia melihat keruntuhan
Yerusalem, melihat bangsa bangsa ditaklukkan oleh Babel, kemudian melihat Babel
sendiri digulingkan oleh Media-Persia. Dengan demikian Yeremia semakin yakin
bahwa Tuhan itu hidup dan berkuasa atas hidup manusia dan atas seluruh bumi.
Dia mengangkat dan menurunkan raja raja, serta mengangkat orang yang
dikehendaki duduk ditahta. Supaya manusia takut kepada-Nya dan sadar bahwa kedaulatan
Tuhan itu tak tergugat oleh apapun. Melalui kitab Ratapan, kitab tempat Yeremia mencurahkan isi hatinya, kita mendapat
pelajaran penting, "... Pemberontakan mereka sudah melampaui
batas!!!" Pemberontakan yg
melampaui batas batas ketetapan, pasti mendatangkan
kehancuran hebat.
Saudaraku, belajarlah utk hidup taat dan tdk melangkah melampaui batas
batas, mulai saat ini. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa Tuhan menentang
semua bentuk pemberontakan. Baik pemberontakan kepada pimpinan di tempat kerja,
pemberontakan terhadap hirarki oragnisasi yang syah, pemberontakan terhadap hirarki
dalam keluarga dan terutama pemberontakan kepada Tuhan. Apa yang harus kita
lakukan supaya taat kepada otoritas yg diatas kita?
Malcolm Muggerridge berkata,
setiap kali engkau hendak mencabut atau melangkahi pagar pagar dihidupmu, sebaiknya
engkau berhenti utk bertanya, “mengapa pagar itu dibuat pada awalnya?” Mengapa tiang beton dibuat dipinggir jalan?
Karena dibawahnya ada jurang yang sangat dalam. Kritis itu perlu, tetapi taat
itu harus. Haleluya !!
Tuhan memberi pagar pagar batas kepada
nabi dan para bapa leluhur, dan mereka taat. Dibuat supaya semua orng berjalan
aman. Sebab itu pagar itu jangan seenaknya dicabut dan dilanggar. Nikmatilah
jalan yg sudah disediakan, supaya diriku dan dirimu aman dan selamat.
Mari kita lihat contoh perilaku
orang yang takut Tuhan dan yang tidak perduli Tuhan. Orang-orang yg takut Tuhan
biasa menysihkan dulu bagiannya Tuhan utk dikembalikan, kemudian menyisihkan
sebagian utk hari esok, utk sekolah anak anak sebelum membelanjakannya utk kebutuhan
sehari hari. Setelah itu mereka membangun dan membuat tabungan untuk hari esok.
Inilah jalan yg terpagari sekaligus dikenan Tuhan, jalan yang terberkati!!
Orang-orang yg tidak takut Tuhan
membekali diri dengan credit card. Belanja dulu, setelah habis bulan bayar
cicilannya, kalau perlu bayar hanya minimum saja. Akibatnya mereka membangun
dan menimbun hutang. Inilah batasan yang dilanggar. Menderita karena salah
sendiri.
Orang-orang yg takut Tuhan sangat
hati hati bicara dan duduk dgn lawan jenis yg bukan suami atau istrinya. Mereka
menjaga norma norma rumah tangga yg sehat. Sebaliknya orang-orang sekarang
berlagak modern, dgn siapa saja cupika cupiki, lakukan ini itu, dan mereka
sebut persahabatan, mereka membangun kehidupan bebas, tetapi melanggar norma
dan nilai kristiani. Mereka memberontak kepada Tuhan. Jatuh kedalam jurang
maut. Sengsara dimangsa setan!!
Hari ini Firman Tuhan
mengingatkan kita supaya takut akan
Tuhan dan menghormati batas batas, supaya tdk ada ratapan dikemudian hari. Pastikan dirimu
berjalan dijalan yang sudah ditetapkan. Diriku dan dirimu dibatasi supaya kita meraih yang tidak
terbatas, haleluya. Amin ( Pdt HR Hutapea, STh, MA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar